Penciptaan
manusia dan aspek-aspeknya itu ditegaskan dalam banyak ayat. Beberapa informasi
di dalam ayat-ayat ini sedemikian rinci. Beberapa di antaranya sebagai berikut:
1.Manusia tidak diciptakan dari mani
yang lengkap, tetapi dari sebagian kecilnya
(spermazoa). Sebagai mana dijelaskan dalan QS ALQiyamah:36-37
(spermazoa). Sebagai mana dijelaskan dalan QS ALQiyamah:36-37
2. Sel kelamin laki-lakilah yang
menentukan jenis kelamin bayi.
3. Janin manusia melekat pada rahim
sang ibu bagaikan lintah.
4. Manusia berkembang di tiga
kawasan yang gelap di dalam rahim.
- Setetes Mani
“Apakah
manusia mengira akan dibiarkan tak terurus? Bukankah ia hanya setitik mani yang
dipancarkan?” (QS Al Qiyamah:36-37)
Seperti yang telah kita amati,
Al-Qur’an memberi tahu kita bahwa manusia tidak terbuat dari mani selengkapnya,
tetapi hanya bagian kecil darinya. manusia juga terbuat dari sel telur ibunya.
Bahwa tekanan khusus dalam pernyataan ini mengumumkan suatu fakta yang baru
ditemukan oleh ilmu pengetahuan modern itu merupakan bukti bahwa pernyataan
tersebut berasal dari Ilahi.
- Segumpal Darah Yang Melekat di Rahim.
Ketika
sperma dari laki-laki bergabung dengan sel telur wanita,terbentuk sebuah sel
tunggal. Sel tunggal yang dikenal sebagai “zigot” dalam ilmu biologi ini akan
segera berkembang biak dengan membelah diri hingga akhirnya menjadi “segumpal
daging”. dan prosesnya kompleks dan kritis, di setiap proses pembelahannya, jika
ada kesalahan kecil sedikiiit saja maka fetus bisa mengalami kecacatan.
Sebagai
mana dijelaskan oleh beberapa ilmuan dianataranya adalah (Moore, Keith L., E.
Marshall Johnson, T. V. N. Persaud, Gerald C. Goeringer, Abdul-Majeed A.
Zindani, and Mustafa A. Ahmed, 1992, Human Development as Described in the
Qur’an and Sunnah, Makkah, Commission on Scientific Signs of the Qur’an and
Sunnah, s. 36). jadi ungkapan anak adalah darah dan daging bapak ibunya itu sangat
benar sekali. karena bener-benar nempel di daging ibu, dan dapat darah dari
ibu..
Di sini, pada bagian ini, satu
keajaiban penting dari Al Qur’an terungkap. Saat merujuk pada zigot yang sedang
tumbuh dalam rahim ibu, Allah menggunakan kata “‘alaq” dalam Al Qur’an:
“Bacalah dengan (menyebut) nama
Tuhanmu Yang Menciptakan, Dia telah menciptakan manusia dari ‘alaq (segumpal
darah). Bacalah, dan Tuhanmulah Yang Maha Pemurah.” (QS Al ‘Alaq:1-3)
Arti kata “‘alaq” dalam bahasa Arab
adalah “sesuatu yang menempel pada suatu tempat”. Kata ini secara harfiah
digunakan untuk menggambarkan lintah yang menempel pada tubuh untuk menghisap
darah.
- Pembungkusan Tulang oleh Otot.
Sisi
penting lain tentang informasi yang disebutkan dalam ayat-ayat Al Qur’an adalah
tahap-tahap pembentukan manusia dalam rahim ibu. Disebutkan dalam ayat tersebut
bahwa dalam rahim ibu, mulanya tulang-tulang terbentuk, dan selanjutnya
terbentuklah otot yang membungkus tulang-tulang ini.
“Kemudian
air mani itu Kami jadikan segumpal darah, lalu segumpal darah itu Kami jadikan
segumpal daging, dan segumpal daging itu Kami jadikan tulang-belulang, lalu
tulang belulang itu Kami bungkus dengan daging. Kemudian Kami jadikan dia makhluk
yang (berbentuk) lain. Maka Maha Sucilah Allah, Pencipta Yang Paling Baik” (QS
Al Mu’minun:14)
Embriologi
adalah cabang ilmu yang mempelajari perkembangan embrio dalam rahim ibu. Hingga
akhir-akhir ini, para ahli embriologi beranggapan bahwa tulang dan otot dalam
embrio terbentuk secara bersamaan. Karenanya, sejak lama banyak orang yang
menyatakan bahwa ayat ini bertentangan dengan ilmu pengetahuan. Namun,
penelitian canggih dengan mikroskop yang dilakukan dengan menggunakan
perkembangan teknologi baru telah mengungkap bahwa pernyataan Al Qur’an adalah
benar kata demi katanya.
Penelitian
di tingkat mikroskopis ini menunjukkan bahwa perkembangan dalam rahim ibu
terjadi dengan cara persis seperti yang digambarkan dalam ayat tersebut.
Pertama, jaringan tulang rawan embrio mulai mengeras. Kemudian sel-sel otot
yang terpilih dari jaringan di sekitar tulang-tulang bergabung dan membungkus
tulang-tulang ini.
Peristiwa ini digambarkan dalam
sebuah terbitan ilmiah dengan kalimat berikut:
Dalam minggu ketujuh, rangka mulai
tersebar ke seluruh tubuh dan tulang-tulang mencapai bentuknya yang kita kenal.
Pada akhir minggu ketujuh dan selama minggu kedelapan, otot-otot menempati
posisinya di sekeliling bentukan tulang. (Moore, Developing Human, 6.
edition,1998.)
- Tiga Tahapan Bayi Dalam Rahim.
Dalam Al Qur’an dipaparkan bahwa
manusia diciptakan melalui tiga tahapan dalam rahim ibunya.
“… Dia
menjadikan kamu dalam perut ibumu kejadian demi kejadian dalam tiga kegelapan.
Yang (berbuat) demikian itu adalah Allah, Tuhan kamu, Tuhan yang mempunyai
kerajaan. Tidak ada Tuhan (yang berhak disembah) selain Dia; maka bagaimana
kamu dapat dipalingkan?” (Al Qur’an, 39:6)
Sebagaimana
yang akan dipahami, dalam ayat ini ditunjukkan bahwa seorang manusia diciptakan
dalam tubuh ibunya dalam tiga tahapan yang berbeda. Sungguh, biologi modern
telah mengungkap bahwa pembentukan embrio pada bayi terjadi dalam tiga tempat
yang berbeda dalam rahim ibu. Sekarang, di semua buku pelajaran embriologi yang
dipakai di berbagai fakultas kedokteran, hal ini dijadikan sebagai pengetahuan
dasar. Misalnya, dalam buku Basic Human Embryology, sebuah buku referensi utama
dalam bidang embriologi, fakta ini diuraikan sebagai berikut:
“Kehidupan
dalam rahim memiliki tiga tahapan: pre-embrionik; dua setengah minggu pertama,
embrionik; sampai akhir minggu ke delapan, dan janin; dari minggu ke delapan
sampai kelahiran.” (Williams P., Basic Human Embryology, 3. edition, 1984, s.
64.)
Fase-fase ini mengacu pada
tahap-tahap yang berbeda dari perkembangan seorang bayi. Ringkasnya, ciri-ciri
tahap perkembangan bayi dalam rahim adalah sebagaimana berikut:
- Tahap Pre-embrionik
Pada tahap pertama, zigot tumbuh
membesar melalui pembelahan sel, dan terbentuklah segumpalan sel yang kemudian
membenamkan diri pada dinding rahim. Seiring pertumbuhan zigot yang semakin
membesar, sel-sel penyusunnya pun mengatur diri mereka sendiri guna membentuk
tiga lapisan (bahasa biologinya disebut lapisan lembaga ektoderm, mesoderm,
endoderm :p)
- Tahap Embrionik
Tahap
kedua ini berlangsung selama lima setengah minggu. Pada masa ini bayi disebut
sebagai “embrio”. Pada tahap ini, organ dan sistem tubuh bayi mulai terbentuk
dari lapisan- lapisan sel tersebut. pada tahap ini juga terjadi pembentukan
organ2 tubuh. dan pengaturan posisi, sumbu tubuh, dan pembentukan tubuh.
- Tahap fetus
Dimulai
dari tahap ini dan seterusnya, bayi disebut sebagai “fetus”. Tahap ini dimulai
sejak kehamilan bulan kedelapan dan berakhir hingga masa kelahiran. Ciri khusus
tahapan ini adalah terlihatnya fetus menyerupai manusia, dengan wajah, kedua
tangan dan kakinya. Meskipun pada awalnya memiliki panjang 3 cm, kesemua
organnya telah nampak. Tahap ini berlangsung selama kurang lebih 30 minggu, dan
perkembangan berlanjut hingga minggu kelahiran.
.Yang Menentukan Jenis Kelamin Bayi.
“Dialah
yang menciptakan berpasang-pasangan pria dan wanita, dari air mani, apabila
dipancarkan.” (QS An Najm:45-46)
Cabang-cabang
ilmu pengetahuan yang berkembang seperti genetika dan biologi molekuler telah
membenarkan secara ilmiah ketepatan informasi yang diberikan Al Qur’an ini.
Kini diketahui bahwa jenis kelamin ditentukan oleh sel-sel sperma dari tubuh
pria, dan bahwa wanita tidak berperan dalam proses penentuan jenis kelamin ini.
Kromosom adalah unsur utama dalam
penentuan jenis kelamin. Dua dari 46 kromosom yang menentukan bentuk seorang
manusia diketahui sebagai kromosom kelamin. Dua kromosom ini disebut “XY” pada
pria, dan “XX” pada wanita. Penamaan ini didasarkan pada bentuk kromosom
tersebut yang menyerupai bentuk huruf-huruf ini. Kromosom Y membawa gen-gen
yang mengkode sifat-sifat kelelakian, sedangkan kromosom X membawa gen-gen yang
mengkode sifat-sifat kewanitaan.
Pembentukan
seorang manusia baru berawal dari penggabungan silang salah satu dari kromosom
ini, yang pada pria dan wanita ada dalam keadaan berpasangan. Pada wanita,
kedua bagian sel kelamin, yang membelah menjadi dua selama peristiwa ovulasi,
membawa kromosom X. Sebaliknya, sel kelamin seorang pria menghasilkan dua sel
sperma yang berbeda, satu berisi kromosom X, dan yang lainnya berisi kromosom
Y. Jika satu sel telur berkromosom X dari wanita ini bergabung dengan sperma
yang membawa kromosom Y, maka bayi yang akan lahir berjenis kelamin pria.
Saripati
Tanah dalam Campuran Air Mani.Cairan yang disebut mani tidak mengandung sperma
saja. Cairan ini justru tersusun dari campuran berbagai cairan yang berlainan.
Cairan-cairan ini mempunyai fungsi-fungsi semisal mengandung gula yang
diperlukan untuk menyediakan energi bagi sperma, menetralkan asam di pintu
masuk rahim, dan melicinkan lingkungan agar memudahkan pergerakan sperma.
Yang cukup menarik, ketika mani
disinggung di Al-Qur’an, fakta ini, yang ditemukan oleh ilmu pengetahuan
modern, juga menunjukkan bahwa mani itu ditetapkan sebagai cairan campuran:
“Sungguh,
Kami ciptakan manusia dari setetes mani yang bercampur, lalu Kami beri dia
(anugerah) pendengaran dan penglihatan.” (Al Qur’an, 76:2)
Di ayat lain, mani lagi-lagi disebut
sebagai campuran dan ditekankan bahwa manusia diciptakan dari “bahan campuran”
ini:
“Dialah
Yang menciptakan segalanya dengan sebaik-baiknya, Dia mulai menciptakan manusia
dari tanah liat. Kemudian Ia menjadikan keturunannya dari sari air yang hina.”
(Al
Qur’an, 32:78)
Kata
Arab “sulala”, yang diterjemahkan sebagai “sari”, berarti bagian yang mendasar
atau terbaik dari sesuatu. Dengan kata lain, ini berarti “bagian dari suatu
kesatuan”. Ini menunjukkan bahwa Al Qur’an merupakan firman dari Yang
Berkehendak Yang mengetahui penciptaan manusia hingga serinci-rincinya. Yang
Berkehendak ini ialah Pencipta manusia.
0 komentar:
Posting Komentar